Upacara Pernikahan
Prosesi pernikahan adalah pelaksanaan ijab Kabul dalam agama ISLAM yang melibatkan KUA. Pemberkatan nikah yang melibatkan pihak gereja serta kantor catatan sipil bagi agama Nasrani. Setelah acara pernikahan berjalan dengan lancar dan dianggap sah, maka kedua mempelai resmi menjadi suami istri.
Prosesi pernikahan adalah pelaksanaan ijab Kabul dalam agama ISLAM yang melibatkan KUA. Pemberkatan nikah yang melibatkan pihak gereja serta kantor catatan sipil bagi agama Nasrani. Setelah acara pernikahan berjalan dengan lancar dan dianggap sah, maka kedua mempelai resmi menjadi suami istri.
Upacara Temu Manten (Panggih)
Upacara temu pengantin (panggih) dalam adat jawa ini biasanya dilakukan setelah acara ijab Kabul. Akan tetapi tidak sedikit para pemangku hajat (si empunya hajat) yang melaksanakan acara adat ini yang di barengkan dengan acara resepsi pernikahan dengan harapan para tamu undangan dapat ikut menyaksikan sekaligus menjadi saksi acara adat.
Upacara temu pengantin (panggih) dalam adat jawa ini biasanya dilakukan setelah acara ijab Kabul. Akan tetapi tidak sedikit para pemangku hajat (si empunya hajat) yang melaksanakan acara adat ini yang di barengkan dengan acara resepsi pernikahan dengan harapan para tamu undangan dapat ikut menyaksikan sekaligus menjadi saksi acara adat.
Tahapan
dalam pelaksanaan acara temu manten ini adalah sebagai berikut :
• Saling
menukar kembar mayang, kembar mayang ini di bawakan oleh dua orang gadis dan
dua orang perjaka. Tahapan ini menggambarkan harapan dan tujuan bersatunya
cipta, rasa, dan karsa demi kebahagiaan dan keselamatan kedua keluarga terutama
para pengantin.
• Lempar
sirih atau sawat gantal adalah perlambang menghilangkan semua godaan.
• Injak
telur oleh pengantin pria yang kemudian kakinya dibersihkan oleh pengantin
wanita dengan posisi sendeku (jongkok) adalah simbol seksual kedua pengantin yang
sudah pecah pamornya.
Setelah itu
pengantin pria menyambut pengantin wanita untuk berdiri sejajar, yang menghadap
ke pelaminan.
•Kemudian orang
tua pengantin putri memberi minum air kepada kedua pengantin. Adalah lambang
air suci, air hidup dan dilanjutkan dengan di-kepyok bunga warna-warni dengan
harapan keluarga mereka dapat berkembang segala-segalanya dan bahagia lahir
batin.
• Sinduran adalah
menyampirkan kain (sindur) di pundak kedua pengantin yang dituntun oleh orang
tua laki-laki dan diikuti oleh ibu dari belakang kedua pengantin. Pasangan di
tuntun menuju kursi pelaminan dengan harapan keduanya pantang menyerah dan siap
menghadapi tantangan hidup.
Setelah tiba
di kursi pelaminan, acara dilanjutkan :
• Timbang, kedua
pengantin duduk di pangkuan ayah pengantin putri. Kemudian sang ibu bertanya kepada
sang ayah “berat mana pak?” yang disambut dengan sang ayah “sama beratnya bu”
Timbang sebagai simbol bahwa orang tua
pengantin wanita tidak membedakan antara anak kandung dengan anak menantu.
•
Kacar-kucur dilaksanakan dengan cara pengantin pria mengucurkan beras kuning,
kacang, uang logam kepada pengantin wanita.
• Dulangan
atau kedua pengantin saling menyuapi.
Setelah acara dulangan selesai,
orang tua pengantin wanita menjemput para besan (orang tua pengantin pria).
Setelah sampai di pelaminan, acara diteruskan dengan :
Sungkeman pengantin kepada orang tua
Acara ini sebagai ungkapan bakti anak kepada orang tua serta mohon doa restu demi terciptanya keluarga bahagia.
Acara ini sebagai ungkapan bakti anak kepada orang tua serta mohon doa restu demi terciptanya keluarga bahagia.
Setelah rentetan
acara adat selesai maka acara dilanjutkan dengan acara resepsi dimana para tamu
undangan memberikan doa restu kepada kedua pengantin dan juga memberikan ucapan
selamat kepada orang tua yang sudah berhasil mengantarkan anaknya ke jenjang
pernikahan. Di sela acara penghormatan kepada pengantin, diadakan acara foto tamu bersama dengan kedua pengantin. Sebagai kenangan untuk kedua mempelai. Selamat Berbahagia
Foto foto pernikahan adat
Foto foto pernikahan adat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar